Contoh makalah Monitoring Dan Evaluasi
masih menurut wikipedia Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program./ Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan
keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi
adalah mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah,
rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa
monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data
dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan mengakibatkan
spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring
Berikut ini adalah Contoh makalah Monitoring Dan Evaluasi semoga bermanfaat bagi kalian ya sobat.
BAB I
PENDAULUAN
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) yang
diselenggarakan tahun dimaksudkan sebagai suatu kegiatan penilaian dan
observasi antara peraturan yang telah ditetapkan, serta untuk memastikan dan
mengendalikan keserasian pelaksanaan program dan kegiatan dengan perencanaan
yang telah ditetapkan dalam Rencana.
Dalam pelaksanaan
monev ini terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Kategori tersebut adalah
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan. Penetapan kategori ini didasarkan atas
kondisi laporan hasil proses belajar mengajar yang disampaikan kepada
pemerintah, dimana dari analisis laporan tersebut dapat diketahui program studi
mana yang aktif, tidak lengkap, tidak aktif. Setiap program studi akan
diberikan instrument monev sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan dan
hasilnya akan dievaluasi melalui penilaian
kualitas program yang dilakukan dengan metode yang sesuai untuk meningkatkan
kualitas operasional program dan kegiatan yang berkontribusi penting
Oleh sebab itu
pelaksanaan monev dilakukan secara terintegratif dengan menyusun rencana
sasaran, mendesain instrumen evaluasi, melakukan observasi di lapangan,
kemudian menganalisis hasilnya, sehingga hasilnya diharapkan dapat memberi
gambaran tentang cerminan terhadap output
kualitas operasional program, kegiatan, dan layanan, tetapi sekaligus juga
untuk mengetahui apakah indikator keberhasilan program dan kegiatan sesuai
dengan hasil yang diharapkan (outcome),
termasuk evaluasi terhadap kinerja perguruan tinggi swasta dalam
menyelenggarakan proses pendidikan, apakah telah sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian monitoring
Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat
dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui,
pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran
melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.
Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu,
pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu. Monitoring
menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi
adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan
memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian, memberikan
solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan
perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak
memiliki data dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan
mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi
harus berjalan seiring
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya
suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata - kata yang terkandung
didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus
dilakukan secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan
dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi
tentang baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang
lingkupnya dari pada penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek
tertentu saja yang merupakan bagian dari lingkup tersebut.
Suchman dalam Arikunto dan Jabar memandang, “evaluasi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan”. Defenisi lain
dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar mengatakan bahwa,
“evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang
sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatife
keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana
dalam Dimyati dan Mudjiono, “ dengan batasan sebagai proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ”.
Lebih lanjut Arifin mengatakan,
“evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil ( produk ). Hasil yang diperoleh
dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang
nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti
itu adalah evaluasi”. Hal yang senada juga disampaikan oleh Purwanto,
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis.
Evaluasi merupakan kegiatan yang terencanadan dilakuakan secara
berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup
dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada
permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program
itu selesai.
B. Syarat - syarat umum yang harus dipenuhi dalam
mengadakan kegiatan evaluasi
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas ( validity )
yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang
seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan
insturmen yang memiliki / memenuhi syarat - syarat kesahihan suatu instrumental
evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan
hasil pengalaman.
2. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah
kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu
memberikan hasil yang tepat. Gronlund dalam Dimyati dan Mudjiono mengemukakan
bahwa, “keterandalan menunjukkan kepada konsistensi ( keajegan ) pengukuran
yakni bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari
pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan
dapat kita artikan sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang
diperoleh dari suatu instrument evaluasi.
3. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai
kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan,
menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam
menyimpanya.
Sementara menurut Arikunto dan Jabar evaluasi memiliki
cirri - ciri dan persyaratan sebagai berikut :
1. Proses
kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi
penelitian pada umumnya.
2. Dalam
melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis yaitu
memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari
beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam
menunjang kinerja dari objek yang dievaluasi.
3. Agar dapat
mengetahui secar rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya
identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi
keberhasilan program.
4. Menggunakan
standar, Kiteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi
nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.
5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai
masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan.
6. Agar
informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk
mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada
identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai
pada indikator dari program evaluasi.
7. Standar,
kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indicator, yaitu bagian yang paling
kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari
proses kegiatan.
8. Dari hasil
penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat
sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan,
serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Proses pendidikan yang merupakan
transformasi kebudayaan dan peradaban menurut Dimyati dan Mudjiono memiliki
unsure - unsur meliputi :
1. Pendidikdan personalnya,
2. Isi Pendidikan,
3. Teknik,
4. Sistem Evaluasi
5. Sarana Pendidikan, dan
6. Sistem
administrasi.
D. TUJUAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN
Terbagi atas dua yaitu :
A. Tujuan Umum
Evaluasi Pendidikan
Secara umum,
tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
1. Untuk
menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik,
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Jadi,
evaluasi bertujuan untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk
sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Untuk
mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi
evaluasi bertujuan untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah efektifitas
mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan
oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
B. Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik
dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masing-masing.
2. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor
penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau
cara-cara perbaikannya.
Beberapa teori yang berkembang berkaitan dengan metode
Contextual Teaching and Learning adalah sebagai berikut.
- Knowledge – Based Constructivism Teori ini beranggapan bahwa belajar
bukan menghapal, melainkan mengalami, di mana peserta didik dapat
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, melalui partisipasi aktif secara
inovatif dalam proses pembelajaran.
- Effort –
Based Learning / Incremental Theory Teori ini beranggapan bahwa bekerja
keras untuk mencapai tujuan belajar akan mendorong pesertadidik memiliki
komitmen terhadap belajar.
- Socialization Teori ini beranggapan
bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan terhadap tujuan belajar.
Oleh karena itu, faktor sosial dan budaya merupakan bagian dari sistem
pembelajaran
- Situated Learning Teori ini beranggapan bahwa pengetahuan dan
pembelajaran harus situasional, baik dalam konteks secara fisik maupun konteks
sosial dalam rangka mencapai tujuan belajar.
- Distributed Learning Teori ini beranggapan
bahwa manusia merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang
didalamnya harus ada terjadinya proses sebagai pengetahuan dan bermacam – macam
tugas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat
tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan
pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu
Evaluasi artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata -
kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan
evaluasi harus dilakukan secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan
strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan
Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran
Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi
Progaram Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan,
Bumi Aksara, Jakarta.
Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan
Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung
Post a Comment for "Contoh makalah Monitoring Dan Evaluasi "