Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (pengertian dan tujuan)
Berikut ini adalah Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, menurut wikipedia Anda tidak bisa hanya melakukan evaluasi, atau hanya melakukan monitoring,
Seperti contohnya pada sebuah program monitoring, tidak boleh dirancang
tanpa diketahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat
guna, sebab ketidakmampuan dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang
akan digunakan. Monitoring adalah kegiatan yang berkesinambungan
BAB I
PENDAHULUAN
|
1. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program dan
pengembangan di lingkup internal managemen, tuntutan kualitas dan kuantitas
mutu program merupakan keharusan karena penyelenggaraan pelaksanaan program dan
pengembangan yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas. Akuntabilitas
menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi peluang untuk merubah konsep dan
implementasi perencanaan, baik perubahan terhadap program, besaran dana
pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu membatasi ruang gerak terjadinya
perubahan dan pengulangan serta revisi perencanaan. Sebagai alat kontrol
akuntabilitas publik memberi kepastian pada aspek-aspek penting perencanaan,
dan pelaksanaan program serta pengembangan di lingkungan internal managemen MPS
PP Muhammadiyah.
Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan
pelaksanaan program dan pengembangan di lingkup internal managemen kegiatan
monitoring dan evaluasi sebagai wahana kontrol dan pengendalian program mulai
dari proses perencanaan, implementasi, output dan outcome yang
diharapkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan program
dan pengembangan dibutuhkan adanya program monitoring dan evaluasi dengan
menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria sebagai indikator keberhasilan
suatu pekerjaaan atau perencanaan.
Program “Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses
Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana”
dilaksanakan secara structural dengan melibatkan MPS Muhammadiyah Wilayah,
Daerah, Cabang dan Ranting serta dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya
sebagai salah satu bentuk pembinaan, pengendalian dan control atas pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai melalui dana hibah, atau pendanaan lainnya yang tidak
mengikat.
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara
untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan dan
implementasi kegiatan / program. Oleh karena itu dengan melihat besarnya
kepentingan monitoring dan evaluasi, maka dipandang perlu adanya satu pedoman
yang menjadi panduan atau acuan bagi semua Tim Managemen di lingkungan MPS PP
Muhammadiyah untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam Perencanaan, monitoring
dan evaluasi suatu kegiatan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan tujuan dan
hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dicapai dengan baik.
- 2. Tujuan
Buku Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ini
ditujukan bagi terealisasinya program dalam:
- membantu memberikan bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi managemen sehingga tetap pada alur program yang sudah direncanakan.
- Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi penguatan program.
- Memudahkan Tim monev dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.
Pada dasarnya buku panduan ini dikhususkan untuk
pelaksanaan program “Peningkatan Kualitas Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk
Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan Korban Bencana” yang dilaksanakan oleh
Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah – Kemitraan partnership. Namun tidak
tertutup kemungkinan jika digunakan oleh pihak lain yang focus garapannya sama.
- 3. Sasaran
- Kesesuaian dari proses pelaksanaan proyek terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati antara managemen proyek dengan petugas/pelaksana proyek.
Tercapainya suatu project didukung oleh struktur
managemen yang mampu merencanakan, pembagian jobs description, target capaian
yang jelas dan pelaksanaan itu sendiri. Sehingga dari kesesuaian ini perlu
dibuat mekanisme kerja yang betul-betul matang. Pelaksana kegiatan inilah yang
akan menjadi target sasaran monitoring.
- Proses pelaksanaan proyek.
Menggambarkan bagaimana kegiatan yang sedang
berlangsung, ditandai dengan adanya aktivitas rutin pelaksana program dan
penerima manfaat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tentunya dapat
ditentukan dari bagaimana proses pelaksanaan proram berjalan dengan baik.
Sehingga perlu dijadikan sasaran monitoring untuk membantu managemen dalam
mengambil langkah-langkah berikutnya.
- Dampak dari proyek
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam suatu
project, penerima manfaat akan merasakan adanya dampak perkembangan kearah
kemajuan atau kemunduran. Jika adanya perkembangan kearah kemajuan maka project
tersebut boleh dikatakan berhasil, sedangkan sebaliknya /kemunduran maka ada
yang belum bias diterima oleh penerima manfaat.
- 4. Tugas dan fungsi
Tugas dan fungsi Tim monitoring dan Evaluasi adalah
sebagai berikut:
- Membantu Program Officer/Program Manager dalam melaksanakan perencanaan program kegiatan
- Membantu meneliti dalam melaksanakan rencana kegiatan yang sudah dibuat
- Membantu meningkatkan kualitas hasil capaian program
- Membantu mencari penyelesaian masalah yang dihadapi
- Membantu menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan program, bukan mencari kesalahan dari pelaksana program
- Membantu pelaksana program agar tetap berada dalam koridor etika mekanisme program.
- 5. Keanggotaan/Tim monev
Ada dua bentuk keanggotaan/Tim monev:
- Masuk dalam struktur managemen program
Bersama-sama dengan staf lain ikut andil dalam
perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kegiatan yang diatur sesuai dengan
mekanisme managemen yang telah disepakati.
- Terpisah dari struktur managemen/independen
Tim monev ini akan melaksanakan tugas sesuai dengan
apa yang diperintahkan oleh tm managemen program, serta tidak berhak dalam
menyusun/merumuskan program. Dalam hal ini hanya sebatas memberikan laporan
monev dan rekomendasi sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.
Untuk Petugas Monev akan ditentukan langsung oleh
Koordinator Tim Monev dengan memperhatikan (managemen pusat & MPS PP
Muhammadiyah).
Maka dalam pelaksanaan program “Peningkatan Kualitas
Hidup Dan Akses Pelayanan Dasar Untuk Anak Jalanan dan Masyarakat Pedesaan
Korban Bencana” Tim Monev masuk dalam struktur managemen program.
- 6. Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seluruh
kebutuhan Tim Monev dibebankan kepada anggaran operasional managemen yang telah
disusun oleh finance officer, dengan terlebih dahulu memberikan surat pengajuan
monitoring yang dilampirkan dengan jadwal kegiatan monitoring.
- 7. Landasan
Surat keputusan pengangkatan dan Mekanisme Kerja
Monitoring Evaluasi yang telah disepakati.
- 8. Target Output
- Mengidentifikasi/monitoring sumber hambatan atau masalah sesegera mungkin
- Memacu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari rencana
- Melakukan pemantauan kegiatan-kegiatan pelaksanaan program dan pengembangan yang output nya tidak jelas
- Memberikan rekomendasi tentang kelanjutan/pemberhentian kegiatan.
- Mengidentifikasi kegiatan pelaksanaan program yang memiliki potensi menjadi kegiatan unggulan/success story
BAB II
Perencanaan dan Monitoring Kegiatan
|
2.3 Perencanaan
Untuk merencanakan sebuah kegiatan disusun oleh
managemen pusat berdasar pada analisis masalah yang ada, kemudian dilakukan
survey lapangan untuk memastikan bahwa penerima manfaat program benar-benar
membutuhkannya. Sedangkan dalam perencanaan monitoring, langkah awal dibuat
dahulu panduannya mengacu pada logframe yang sudah dibuat, sehingga memudahkan
bagi petugas monev dalam menjalankan tugasnya.
2.3.1
Indikator kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan
berdasarkan output dan outcome.
Fungsi indikator kinerja adalah :
- Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan
- Menciptakan kesepakatan yang dibangun oleh berbagai pihak terkait.
- Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.
- Merupakan ukuran keberhasilan (akuntabilitas) Satuan Kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan
atau sasaran yang telah ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang
merupakan ukuran kuantitatif kinerja yang dicapai dalam lingkup Tim Managemen
pusat MPS PP Muhammadiyah. Indikator ini terdiri dari indikator input, keluaran
dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya yang digunakan Tim Managemen
dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan sumber daya manusia
(SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu tertentu,
terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai
panduan, indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi
akademis dan dimensi output.
Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam
melaksanakan program, maka ditetapkan Indikator Kinerja Tim Managemen, yang
merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan program dalam mencapai
Sasaran dan Tujuan. Indikator Kinerja ini digunakan untuk membantu dalam
mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari
organisasi. Untuk mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka
ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi
dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Tim
Managemen dibuat dalam kurun waktu pelaksanaan program dan memuat hal-hal
sebagai berikut:
1) Catatan proporsional
personal kerja dalam jabatannya
2) Jumlah Tim Managemen
pusat dan daerah
3) Jumlah hasil kinerja
yang dicapai
4) Jumlah kerja sama
dengan Tim lain
5) Frekuensi interaksi
dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.
6) Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
7) Status pengelolaan
administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan
taat azas
Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja diatas, yang akan di
monitor dan evaluasi oleh Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi meliputi :
1) Jumlah hasil kinerja
yang dicapai
2) Jumlah kerja sama
dengan Tim lain
3) Frekuensi interaksi
dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.
4) Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
5) Status pengelolaan
administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang tertib dan
taat azas
2.3.2
Beban kerja Monitoring Kegiatan
Beban kerja monitoring kegiatan disesuaikan dengan
kegiatan yang sudah disusun oleh masing-masing koordinator program serta
kebutuhan managemen.
2.4 Monitoring
Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu
kegiatan penelitian dan pengembangan dalam pencapaian sasaran. Kegiatan
monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring,
jadwal monitoring
Sebelum menguraikan satu persatu tentang kegiatan
monitoring, maka terlebih dahulu akan dijelaskan apa sebetulnya monitoring dan
evaluasi itu?, lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut;
Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara
sistematis untuk melihat kemajuan dari suatu project
- Monitoring bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sebuah project atau organisasi.
- Monitoring berdasarkan target dan kegiatan yang telah direncanakan selama proses pekerjaaan berlangsung.
- Monitoring dapat membantu pekerjaan tercatat dalam jalurnya, dan managemen mudah mengetahui suatu kesalahan dalam pekerjaan.
- Monitoring memungkinkan anda untuk menentukan sumber mana yang tersedia dengan cukup baik dan dapat digunakan, dan juga kapasitas yang mencukupi dan sesuai, sehingga anda dapat melakukan apa yang telah anda rencanakan.
Answers WHAT, WHO, WHEN, HOW MUCH
Monitoring mencakup……;
- Menenetukan indikator dari efficiency, effectiveness dan impact;
- Merencanakan sistem untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan indikator;
- Mengumpulkan dan mencatat informasi;
- Menganalisa informasi;
- Menggunakan informasi untuk menginformasikan day-to-day managemen
Monitoring adalah suatu fungsi internal dalam suatu
projet atau organisasi
Siapa yang seharusnya terlibat?
- Setiap orang yang terlibat dalam organisasi atau program
- Petugas administrasi rapat bertanggung jawab mempersiapkan distribusikan absensi
- Petugas lapangan menulis laporan kunjungan tentang lapangan
- Petugas pencatatat bertanggung jawab untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukkan
Mekanisme Monitoring
Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan berbagai
cara, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Untuk monitoring di
tingkat lapangan dapat dilakukan dengan cara diskusi langsung secara intensif
bersama para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan, atau dengan presentasi
setiap kegiatan oleh penerima manfaat pada waktu yang disepakati.
Sedangkan untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim
pelaksana program akan dilakukan dengan cara presentasi dan dilanjutkan dengan
kunjungan ke lapangan.
Fokus Monitoring
Dalam pelaksanaannya monitoring di tingkat lokal maupun
tingkat managemen pusat akan di fokuskan pada :
- INPUT : Pendanaan, SDM, Peralatan
- PROSES : Metoda, Waktu Pelaksanaan, Ketepatan pelayanan pemberdayaan masyarakat, perencanaan kerja.
- OUTPUT : Lapangan usaha, success story, Networking
Acuan Monitoring
Dalam pelaksanaan monitoring mengacu pada :
1) Kegiatan
2) Rencana Kinerja Masa
Program
3) Penetapan Kinerja
4) Term of Reference
(TOR) / Kerangka Acuan Kerja / Logframe
5) Laporan Kemajuan Kegiatan
6) Hasil monitoring
pendamping program
7) Self Assesment
Waktu Pelaksanaan Monitoring
Pelaksanaan monitoring di tingkat managemen lokal
dilakukan secara intensif setiap minggu, sedangkan untuk tingkat managemen
pusat dilakukan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
BAB III
Evaluasi Kegiatan
|
Evaluasi
Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian
kinerja selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang
ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan outcome
diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan
dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran
keberhasilan managemen program dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah
capaian kinerja output serta capaian kinerja outcome kumulatif sesuai dengan
yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan antara lain dengan
analisis membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang dihasilkan,
disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang tertera dalam
penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan indikator output.
Evaluasi adalah perbandingan dari actual project dengan perencanaan
strategi yang telah disepakati
- Evaluasi dapat memperlihatkan penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan bagaimana menyelesaikannya
- Evaluasi dapat secara formative—dapat dilakukan selama project atau organisasi berlangsung, dengan menitikberatkan pada peningkatan strategi atau cara dengan mengetahui fungsi sebuah project atau organisasi.
- Evaluasi dapat juga secara summative—penggambaran pembelajaran dari sebuah project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.
Answers WHAT HAPPENED, WHY, and WAS IT WORTH IT
Evaluasi mencakup…..;
- Memperlihatkan pada program atau acuan organisasi– apa perbedaan yang ingin dibuat? Apa dampak yang ingin dihasilkan?
- Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan program atau organisasi yang ingin didapatkan sebagai target/ dampak.
- Memperlihatkan startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki strategi? Seberapa efektif strategi tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak, mengapa tidak?
- Memperlihatkan bagaimana hal tersebut bekerja. Adakah menggunakan sumber yang efisien? Bagaimana keberlanjutan kerja program atau organisasi? Nagaimana pelaksanaan untuk berbagai stakeholder dana cara kerja organisasi mereka
Dalam evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi,
efektifitas dan juga dampak.
Monitoring dan evaluasi satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, namun bukan berarti sama. Apa perbedaan diantara keduanya? Mengapa
harus melakukan monitoring dan evaluasi?, berikut akan diuraikan;
Apa yang dimaksud dengan Monitoring dan Evaluasi?
Kata dari “monitoring dan evaluasi” cenderung
mengarahkan bagaimana melaksanakan monitoring dan evaluasi tersebut secara
bersamaan sebagai salah satu kesatuan, kenyataannya bahwa monitoring dan evaluasi
adalah dua hal yang berbeda dalam suatu kegiatan organisasi, yang berhubungan
tetapi tidak sama.
Apakah Perbedaan Umum dari Monitoring dan Evaluasi?
M&E mengacu pada pembelajaran dari apa yang telah
dilakukan dan bagaimana anda melakukannya dengan berfokus pada:
Efficiency-memperlihatkan suatu input (misalnya uang, waktu,
satf, peralatan) dari pekerjaan yang sesuai dengan output
- Effectiveness-pengukuran kemajuan dari suatu program atau project yang dicapai dari tujuan khusus yang telah direncanakan.
- Impact—memperlihatkan bagaimana anda dapat membuat suatu pembedaan untuk mengatasi kondisi permasalahan yang telah diusahakan, dengan kata lain, apakah strategi anda bermanfaat?
Mengapa harus melakukan Monitoring dan Evaluation?
- Membantu untuk mengidentifikasi suatu masalah dan penyebab;
- Mengarahkan solusi yang mungkin dapat mengatsai suatu permasalahan;
- Menimbulkan pertanyaan tentang asumsi dan strategi;
- Mendorong anda untuk merefleksikan bagaimana anda melakukan dan bagaimana anda mencapainya;
- Menyediakan anda dengan informasi dan cara pandang;
- Mendorong anda untuk beraksi dengan informasi dan cara pandang yang telah didapatkan;
Meningkatkan kesempatan/kemampuan anda untuk dapat
membuat pengembangan positif dengan cara yang berbeda
Perencanaan Monitoring dan Evaluasi
- Monitoring dan evaluation harus menjadi bagian dari proses perencanaan anda. Akan sangat sulit untuk kembali dan merencanakan sistem monitoring dan evaluasi adalah satu hal yang dapat mulai untuk dilaksanakan
- Anda perlu memulai pertemuan untuk berbagi informasi tentang kinerja dan hubungannya dengan target pada saat dimulai
Informasi utama pada saat pertemuan haruslah kondisi
kenyataannya, pada saat dilaksanaannya asesmen/ kajian awal
Bagaimana kita mendapatkan informasi?
Menggunakan cara yang simple dan mudah untuk
mengumpulkan informasi. Mengumpulkan hal yang mungkin dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi
Alat-alat yang biasa digunakan:
- Studi Kasus
- Observasi
- Diary/ catatan harian
- Mencatat and menganalisa peristiwa penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”)
- Pertanyaan berstruktur/ kuesioner
- Interview/ wawancara satu per satu
- Diskusi kelompok
- Survey sample
- Sistem review data statistik yang mendukung
3.1.6
Kriteria penilaian
a. Indikator Input
Indikator input terdiri dari dana, sumber daya manusia
dan sarana/prasarana yang dipergunakan dalam menjalankan kegiatan.
Evaluasi/penilaian atas capaian kinerja input dilakukan dengan melihat
realisasi dana yang terserap, ketersediaan sumber daya manusia yang terlibat
dan ketersediaan sarana/prasarana.
Pada pelaksanaan ini, dengan adanya sumber dana yang
memadai, adanya SDM dengan kualifikasi yag sesuai serta ditunjang dengan sarana
dan prasarana yang tersedia, diharapkan suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang diperkirakan. Oleh karena itu pada evaluasi indikator
input ini memiliki bobot yang cukup besar.
b. Indikator Proses
Indikator Proses ini terdiri dari :
1) Metoda
: Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah
kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran
2) Waktu pelaksanaan:
Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana
3)
Keterpaduan
: Keterkaitan dan keterpaduan rencana kerja dengan
pelaksanaan
4) Kalender
Harian : Pencatatan setiap rencana
kegiatan (chek list)
Pada evaluasi indikator proses ini pelaksanaan
kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila metode penyampaian yang
digunakan adalah benar, dan memiliki keterpaduan dengan rencana kerja, sehingga
waktu pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta kegiatan
yang dilakukan dan data yang diperoleh tercatat di dalam Kalender harian.
c. Indikator Ouput
Evaluasi/Penilaian atas capaian kinerja output
dilakukan dengan melihat output dari kegiatan yang tercantum dalam Indikator
Kinerja
Indikator output ini teridiri dari :
- Adanya barang yang digunakan dalam setiap praktek kegiatan
- Terselenggaranya setiap kegiatan yang sudah direncanakan Laporan keberhasilan oleh setiap pendamping
- Networking : jaringan yang dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan stakeholders lain
Pada evaluasi indikator output tercapai, dengan asumsi
bahwa kegiatan sedang dilaksanakan dengan baik menggunakan metode kegiatan yang
benar, berdasarkan rencana kerja yang tepat, sesuai dengan jadwal yang
direncanakan, dan tercatat di dalam kalender harian. Sehingga pada tahap ini
potensi output dapat terlihat walaupun belum terealisasi.
3.1.7
penilaian kegiatan
Penilaian didasarkan atas total hasil penilaian
berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap kategori.
Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting kriteria di dalam
masing-masing kategori. Besaran penilaian adalah:
– A = Baik sekali (>= 800)
– B = Baik (700-799)
– C = Cukup (600-699)
– D = Kurang (<= 600)
3.1.8
penghargaan
Dalam rangka peningkatan mutu kegiatan, Managemen
Pusat perlu membangun atmosfer pelaksanaan kegiatan yang bermutu. Paradigma
yang dikembangkan adalah penelitian bertaraf internasional, berpotensi paten,
kolaboratif dan pengabdian dengan pendekatan multidisipliner. Untuk itu,
managemen pusat perlu pemberian Penghargaan yang dianugerahkan setiap evaluasi
managemen dalam rangkaian acara Rapat Kerja managemen pusat dan lokal.
Peningkatan mutu kegiatan ini akan memberi kontribusi
signifikan pada pengembangan visi managemen pusat. Karena itu, usaha-usaha
untuk meningkatkan peran serta para pelaksana/pendamping perlu diperhatikan.
Program pemberian Penghargaan ini diharapkan dapat
memberikan apresiasi kepada para pendamping program dilingkungan Muhammadiyah.
Aktivitas para pendamping serta kontribusi dan implementasi hasil-hasil
pelaksanaan kegiatannya di masyarakat amat disadari akan menjadi benchmark bagi
MPS PP Muhammadiyah. Kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan diharapkan
mampu memberikan insentif positif bagi kemajuan tarap hidup masyarakat,
peningkatan kualitas dan kompetensi keterampilan usaha di tingkat lokal dan
mampu mendorong pembangunan yang memakmurkan dan mensejahterakan bangsa dan
negara Indonesia.
“ Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau
kelompok yang dinilai sangat aktif dan berjasa besar dalam mensukseskan program
di lapangan ”.
Penghargaan yang diberikan dapat berbentuk sertifikat
dan insentif pembinaan atau penghargaan lain yang layak.
a. Kriteria Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Terbaik
Dalam menentukan pelaksanaan kegiatan terbaik
didasarkan pada beberapa aspek yaitu :
1) Aspek “Kegiatan
pemberdayaan yang (innovative)”
2) Aspek “manfaat secara
berarti bagi peningkatan kesejahteraan”
3) Aspek “Loyalitas
dalam mendampingi pelaksanaan program”
4) Aspek ” kesesuaian
dengan perencanaan”,
b. Ketentuan Penilaian
Penilaian di atas didasarkan atas total hasil
penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap kategori
(seperti terlihat pada tabel di bawah).
Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik
No
|
Kriteria Kategori Penelitian Terbaik
|
Bobot (%)
|
Skor
(1, 3, 7, 9)
|
Nilai
|
1
|
Aspek
inovatif
|
15
|
||
2
|
Kehadiran
dalam pelaksanaan kegiatan
|
15
|
||
3
|
Output
yang dihasilkan
|
20
|
||
4
|
Manfaat
bagi masyarakat
|
10
|
||
5
|
Penerapan
di masyarakat
|
15
|
||
7
|
Kesesuaian
dengan perencanaan
|
10
|
||
8
|
Dampak
ekonomis
|
15
|
3.1.9
Sanksi
Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada
perorangan atau kelompok pelaksana kegiatan, karena terbukti melakukan
pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sanksi dikenakan terhadap suatu
pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai adanya aturan
yang harus diikuti serta memberi peringatan terhadap tindakan yang salah.
Sanksi menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak
hanya berlaku bagi pelaksana kegiatan yang melanggar, melainkan managemen pusat
dan lokal yang memilki hak dan kewajiban yang sama terhadap peraturan yang
berlaku.
Dengan diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi
lagi pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Pengulangan
pelanggaran, baik yang telah dilakukan sendiri maupun yang telah dilakukan oleh
orang lain, dapat dikenakan sanksi yang lebih berat.
a. Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis
kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Sanksi dikategorikan berdasarkan
urutan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.
Sanksi administratif terdiri dari:
a. Teguran (lisan)
b. Surat Peringatan (tertulis) 1 sampai 2
c. Surat Peringatan (tertulis) 3 (Pemberhentian kerja)
b. Prosedur Pemberian Sanksi
Mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan,
tata tertib, atau norma yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis
dilakukan dengan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan
tersebut dalam rapat pimpinan program dilengkapi dengan bukti-bukti,
selanjutnya diberikan sanksi yang dilakukan oleh pimpinan program.
3.1.10 Pembuatan Laporan
Yaitu penyusunan laporan yang dilakukan Tim Monev atas
laporan-laporan dari petugas monitoring, kemudian di evaluasi dengan format
scoring dan disampaikan dalam format bagan presentasi. Jadi laporan yang
disampaikan selain dalam bentuk naratif juga presentasi skoring kemudian
diserahkan kepada managemen proyek ditingkat pusat.
BAB IV
Penutup
|
Demikian buku panduan Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi program ini kami buat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
“peningkatan kualitas hidup dan akses pelayanan dasar untuk anak jalanan dan
masyarakat pedesaan korban bencana”. Dan tidak menutup kemungkinan panduan ini
dapat dijadikan acuan untuk program yang lain.
Post a Comment for "Panduan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (pengertian dan tujuan)"