Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Contoh Makalah dampak negatif plastik bagi kehidupan manusia

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun


Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Berikut ini  Contoh Makalah dampak negatif plastik bagi kehidupan manusia

dampak negatif plastik bagi kehidupan manusia




KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “dampak negatif plastik bagi kehidupan manusia” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan, khususnya tentang macam-macam plastik dan dampaknya bagi kesehatan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Muhlasin selaku guru mata pelajaran bahasa indonesia, kemudia penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ ii
Daftar Isi ...................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan ....................................................................................1
A.    Latar Belakang .......................................................................................1
B.     Identifikasi Masalah ............................................................................... 1
C.     Rumusan Masalah ..................................................................................1
D.    Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
E.     Manfaat Penulisan ..................................................................................2
Bab II Pembahasan ...................................................................................2
A.   Landasan Teori .....................................................................................2
1.      Pengertian plastik ................................................................................... 2
B.   Analisis Masalah ..................................................................................... 3
1.      Macam-macam plastik ........................................................................4
2.      Dampak plastik bagi kesehatan ...........................................................5
3.      Dampak Plastik Bagi Lingkungan ....................................................... 6
Bab III Penutup ...........................................................................................9
         A.    Simpulan .........................................................................................9
         B.     Saran ............................................................................................. 9
Daftar Pustaka ............................................................................................10
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, pada zaman sekarang ini kehidupan manusia tidak bisa lepas dari penggunaan plastik. Plastik selalu diikutsertakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk tempat makanan, minuman, peralatan rumah tangga dan masih banyak lagi. Plastik sering digunakan karena bahannya ringan, tidak mudah pecah, murah dan sangat mudah didapatkan. Tapi tahukah anda bila ada beberapa jenis plastik ada yang memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pada tubuh kita? Banyak dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap kesehatan mereka sendiri dan terhadap lingkungan sekitar. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik dan bahan kimia penyusunnya. Namun, ada beberapa jenis plastik yang aman digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena plastik tersebut mengandung senyawa kimia  BPA. 
B.     Identifikasi Masalah
Banyak masyarakat tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap kesehatan dan lingkungan.
C.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja macam-macam plastik?
2.      Bagaimana dampak plastik bagi kesehatan?
3.      Bagaimana dampak plastik bagi lingkungan?
D.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui macam-macam plastik.
2.      Mengetahui dampak plastik bagi kesehatan.
3.      Mengetahui dampak plastik bagi lingkungan.
E.     Manfaat Penulisan
Tujuan menulis tugas ini adalah agar masyarakat mengerti dampak negatif plastik untuk kesehatan dan bisa lebih berhati-hati serta teliti dalam menentukan jenis-jenis plastik dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Landasan Teori
1.      Pengertian Plastik
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
B.     Analisis Masalah
1.      Macam-Macam Plastik
1)      Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)
PET biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan, jernih/bening. Botol-botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
2)      High Density Polyethylene (HDPE)
Benda dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
3)      Vinyl (Polyvinyl Chloride or PVC)
Bahan ini paling susah untuk didaur ulang dan biasa digunakan untuk pipa, kontruksi bangunan, plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4)      Low Density Polyethylene (LDPE)
Benda dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek (madu, mustard). Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5)      Polypropylene (PP)
Barang dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi. Cirinya biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6)      Polystyrene (PS)
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7)      Lainnya
Barang dengan kode ini bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, botol susu, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan.
2.      Dampak Plastik Bagi Kesehatan
Dioxin adalah bahan kimia yang menyebabkan kanker, terutama kanker payudara. Dioxin sangat beracun untuk sel tubuh kita.
Dr. Edward Fujimoto, Manager Program Kesehatan dari Castle Hospital, pada sebuah tayangan di televisi mengemukakan bahaya dan ancaman kesehatan dari dioxin ini. Dia juga mengatakan bahwa kita tidak boleh memanaskan makanan kita di Microwave menggunakan tempat atau wadah plastik. Hal ini terutama harus diterapkan kepada makanan yang mengandung lemak/minyak.
Dr. Edward mengatakan bahwa kombinasi dari lemak, panas yang tinggi, dan plastik akan melepaskan dioksin dari plastik ke dalam makanan dan akhirnya masuk ke dalam sel tubuh kita. Dr. Edward menyarankan penggunaan tempat makanan / minuman dari bahan tempered glass / kaca seperti Pyrex atau keramik  untuk memanaskan makanan. Dengan begitu kita tetap dapat mencapai hasil yang sama, tanpa menghasilkan dioksin.
Makanan cepat saji seperti mie instan, sup instan dan makanan instan lainnya yang menggunakan wadah plastik atau stryrofoam harus dikeluarkan dari wadahnya dan dipanaskan di wadah non plastik.
Wadah kertas tidak buruk tetapi anda tidak tahu bahan apa yang terkandung di wadah kertas itu. Dr. Edward mengingatkan bahwa beberapa tahun yang lalu, beberapa dari jaringan retail makanan siap saji beralih dari pembungkus styrofoam ke pembungkus karton/kertas. Dioxin adalah salah satu penyebab utama hal ini.
Dr. Edward juga menunjukkan bahwa plastik wrap yang biasa dipakai untuk membungkus bahan mentah di supermarket sama bahayanya saat dipakai untuk dipanaskan di dalam microwave oven. Pada saat makanan dimasak di dalam microwave, panas yang tinggi akan menyebabkan racun yang berbahaya mencair keluar dari plastik wrap/pembungkus dan masuk ke dalam makanan. Sebaiknya makanan itu ditutupi dengan kertas tissue sebelum dipanaskan di microwave.
Kini ada beberapa plastik generasi baru yang microwave safe tetapi bukan berarti bahwa dengan mencantumkan logo microwave safe menunjukkan bahwa container tersebut 100% bebas dioxin terutama produk-produk China yang tidak jelas standarnya.
3.      Dampak Plastik Bagi Lingkungan
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. 
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
a.       Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
b.      Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
c.       PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
d.      Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
e.       Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
f.       Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
g.      Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
h.      Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
i.        Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
j.        Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan.
B.     Saran
1.      Lebih cermat dalam memilih macam macam bahan plastik, bila memungkinkan pilihlah plastik yang meyantumkan kode 2, 4, 5, dan 7. 
2.      Mengganti peralatan rumah tangga yang menggunakan plastik, dengan stainless steel misalnya.
3.      Tidak menggunakan plastik untuk wadah makanan atau minuman.

DAFTAR PUSTAKA
http://destatherouman.blogspot.com/2011.html  (diunduh hari Kamis tanggal 9 bulan Mei, jam 19.00)
http://mulyaji.wordpress.com/2012/04/19/bahaya-plastik-pembungkus-makanan-bagi-kesehatan/ 
http://dwiesthi96.blogspot.co.id/2013/06/makalah-bahaya-plastik-bagi-kesehatan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik  
http://akw-aqmawar.blogspot.com/2012/04/bahaya-plastik.html 
http://www.suksessejati.com/index.php?option=com_content&view=article&id=221:kanker-dan-plastik&catid=22:harta-tubuh&Itemid=131 
http://widoatin.blogspot.com/2012/04/dampak-penggunaan-plastik-terhadap.html (diunduh hari

Post a Comment for "Contoh Makalah dampak negatif plastik bagi kehidupan manusia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel