contoh cerpen legenda di masyarakat
Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Wikipedia
berikut ini adalah contoh cerpen legenda di masyarakat
Putri
Salju
Pada dahulu kala , lahirlah
seorang gadis yang bernama .Putri Salju Dia di
lahirkan dengan rambut yang halus ,
kulit putih dan pipi merah . Dia tinggal bersama ibu dan ayahnya .Akan tetapi ,
sebuah musibah menimpa keluarganya .Ibunya tidak bisa menemani Salju untuk
selamanya . Akhirnya ,ibunya pun pergi ke hadapan Sang pencipta .Rakyat
kerajaan pun menangis .
Sesudah beberapa hari , ayahnya pun
menikah dengan seorang ratu .Ratu itu sangat jahat .Dia bernama Ratu Elvira .
Setiap hari , ratu itu terus berdiri di depan sebuah cermin . Cermin itu
mempunyai kekuatan.Pada suatu hari , Ratu pun bertanya kepada cermin dan
berkata "Siapa wanita paling cantik di dunia ini.....?" Cermin pun
menjawab " Putri Salju lah wanita yang paling cantik ..."
Kemarahan pun menimpa ratu tersebut .
karena ada yang bisa mengalahkan kecantikannya .Akhirnya karena iri dan dengki
, ratu pun ingin berbuat jahat kepada Salju . Dia menyuruh seorang pendeta
untuk membawa Putri Salju ke hutan ,lalu membunuhnya dan mengantarkan
jantungnya pada Ratu tersebut .
Akhirnya , pendeta tersebut membawa
Putri ke hutan .Sesampai di hutan ,pendeta tersebut tidak sanggup membunuh
Putri ,dan menyruh putri pergi ke tempat yang jauh dan jangan kembali lagi .
Putri pun menurutinya . Samapi di kerajaan ,pendeta tersebut membawa sebuah
jantung , tetapi tidak jantung putri ,melainkan jantung binatang yang diburunya
.
................................................................................!!!!!
Putri pun akhirnya melihat sebuah
pondok .karena kedinginan ,dia pun masuk ke dalam .Tiba di rumah ,putri pun
heran karena melihat 7 buah ranjang , 7 buah piring , dll.
Karena kelelahan , dia pun tidur di
salah satu sebuah ranjang .
Akhirnya para kurcaci tersebut pulang ke
rumah nya . Sesampai di rumah ,salah satu kurcaci tersebut berteriak
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!"
karena itu ,para kurcaci pun pergi ke
tempat ranjang tersebut
..............................................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Pada suatu hari , putri pun membuka jendela
karena ada seorng nenek2 yang menawarkan
sebuah apel
karena tergiurnya , putri pun
menganbilya lalu di makan , pada saat putri mau memakan potongan apel ke 2
,putri pun jatuh pingsan . .......................!!!
Para kurcaci pun pulang dan melihat
putri sudah tergelatak tidak bernyawa . kurcaci pun menangis karena mereka
kehilangan seorang gadis yang sangat istimewa .
kurcaci pun membuat peti mati untuk
putri ,dan memasukan putri ke dalamnya .Tiba2 lewat lagh seorang Pangeran yang
tampan ,dan dia mau mencium putri tersebut. kurcaci pun membolehkanya
setelah pangeran menciumya ,tiba2
keluarlah potongan apel dari kerongkongan putri
dan putri pun kembali sadar .akhirnya
para kurcaci pun kembali senang .
pangeran tersebut berkata " maukah
kan menikah dengan q .....?"
putri pun mengangguk , karena itu
pangeran pun pergi ke istana dan membawa sang putri .
Tetapi ,ratu elvira yang berbuat
jahat kepada putri pun ,jatuh ke jurang bersama kereta kudanya ......!!!
Malin
Kundang
Pada suatu hari, hiduplah sebuah
keluarga kecil di wilayah Sumatra Barat. Sang ayah pergi melaut untuk mencari
nafkah. Ibu dan sang anak tinggal di gubug. Sang anak bernama Malin. Ayah Malin
tidak kunjung pulang sehingga Ibu harus tutur mencari nafkah. Malin adalah anak
yang pandai, mseki ia sedikit nakal. Ia senang mengejar ayam dan memukul ayam
itu dengan sapu. Hingga pada suatu ketika ia jatuh ketika mengejear ayam dan
terdapat luka di lengannya yang tidak bisa hilang.
Ketika dewasa, Malin merasa sedih
melihat ibuya bekerja keras. Ia merasa kasihan dan akhirnya memutuskan untuk
mencari nafkah ke negeri seberang dan berharap menjadi orang kaya raya.
Kemudian, ia mengikuti seorang nakhoda kapal untuk pergi berlayar. Meski
awalnya tidak setuju, ibu Malin mengizinkan Malin pergi merantau dengan berat
hati. Sang ibu mengatar Malin dengan linangan air mata. Ibu berpesan agar Malin
tidak melupakannya apabila ia sudah jadi orang kaya raya.
Malin pergi berlayar dan ia
banyak belajar serta mendapatkan pengalaman. Di tengah perjalanan, kapal yang
ditumpangi Malin dirampok sekawanan bajak laut dan awak kapal lain dibunuh.
Beruntungnya Malin bisa selamat karena ia bersembunyi di ruang kecil yang
tertutp kayu. Malin terkatung-katung ditengah lautan hingga ia terdampar di
sebuah pantai. Malin berjalan ke dalam pulau tersebut dan menemukan ada desa di
sana. Ia meminta pertolongan warga desa tersebut. Akhirnya Malin tinggal di
desa yang subur. Di sana, Malin bekerja dengan giat hingga ia menjadi kaya
raya. Karena ia sudah menjadi kaya raya, Malinpun menikahi gadis di desa itu.
Cerita tentang kesuksesan dan
pernikahan Malin terdengar oleh ibunya di kampong halaman. Sang ibu merasa
bahagia dan bersyukur karena anaknya sudah sukses. Ibu Malin pun setia menunggu
kepulangan anaknya di dermaga setiap hari. Ia berharap anaknya pulang ke
kampong halaman dan bertemu dengannya.
Beberapa lama kemudian setelah ia
menikah, Malin dan istrinya melakukan perjalanan dengan kapal pesiar. Saat itu,
ibu Malin melihat kapal yang indah itu dari dermaga. Sang ibu melihatada dua
orang di kapal tersbeut dan ia yakin jika itu adalah Malin dan istrinya. Ketika
turun dari kapal, sang ibu menyambut Malin. Ia melihat bekas luka di lengan
Malin sehingga ia yakin betul bahwa itu adalah anaknya Malin yang sudah
beberapa lama pergi merantau. Sang ibu lalu memeluk Malin. Namun, Malin malah
melepaskan pelkan itu dan mendorong sang ibu sampai jatuh.
Malin memaki sang ibu dan
mengelarkan kata-kata yang melukai hati ibunya. Bahkan ketika istrinya bertanya
apakah benar itu ibunya, Malin pun tidak mengakuinya. Ia mengatakan bahwa orang
itu hanyalah pengemis yang mengaku-mengaku sebagai ibunya demi mendapatkan
harta nya. Mendengar hal tersebut, ibu Malin murka. Ia merasa diperlakukan
semena-mena oleh anaknya. Ia terkejut bahwa anaknya kini menjadi durhaka.
Dengan amarah, ibu Malin berdoa kepada Tuhan untu mengutuk pria itu menjadi
batu jika benar ia adalah anaknya, Malin Kundang. Seleang beberapa menit,
terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal Malin.
Pelahan-lahan tubuh Malin menjadi kaku dan membentuk batu.
Post a Comment for "contoh cerpen legenda di masyarakat"