Provinsi-provinsi yang ada di pulau sumatra
Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk pulau ini sekitar 57.940.351. Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa. Wikipedia
Berikut ini adalah Provinsi-provinsi yang ada di pulau sumatra
Aceh
Sektor pertanian
adalah motor penggerak perekonomian masyarakat Aceh. Pada 2005, memiliki lahan
sawah beririgasi teknis seluas 96.683 ha, beririgasi setengah teknis 44.230 ha
dan beririgasi non teknis seluas 74.027 ha. Produksi padi tercatat sebesar 1.411.649
ton Gabah Kering Giling (GKG) dimana mengalami penurunan dibandingkan tahun
2004 sebesar 1.552.083 atau 9,22%. Penurunan ini akibat luasnya kerusakan lahan
akibat tsunami. Secara umum padi sawah mendominasi persediaan pangan
dibandingkan dengan padi ladang, hanya berproduksi 8.509 ton dibanding padi
sawah dengan produksi 1.403.139 ton tahun.
Sumatera
Utara
Provinsi ini
adalah daerah agraris yang menjadi pusat pengembangan perkebunan dan
hortikultura di satu sisi, sekaligus merupakan salah satu pusat perkembangan
industri dan pintu gerbang pariwisata di Indonesia di sisi lain. Ini terjadi
karena potensi sumber daya alam dan karakteristik ekosistem yang memang sangat
kondusif bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Sebagian besar
produksinya, sayur-mayur dan jeruk malah telah dipasarkan ke provinsi lain
bahkan ke luar negeri. Karena itu, tidak mengherankan jika sektor ini menjadi
salah satu prioritas pembangunan daerah. Luas areal pertanian meliputi lahan
sawah irigasi teknis seluas 135.872 ha, sawah non irigasi teknis seluas 141.383
ha, dengan saluran irigasi primer, sekunder dan tersier sepanjang 820.462
meter. Pada 2005, sawah-sawah ini menghasilkan 3.447.784 ton padi, sedangkan di
tahun 2006 hanya memproduksi 3.030.784 ton padi.
Sumatera
Barat
Potensi sumber
daya alam di Sumatera Barat tergolong cukup banyak. Daerah ini mempunyai daerah
perairan laut yang cukup luas di sepanjang tepi barat pulau Sumatera dan adanya
kepulauan Mentawai yang menjadi perisai untuk menahan gelombang Lautan Hindia
yang cukup besar. Sumber daya alam dari laut seperti beraneka jenis ikan,
budidaya kerapu, rumput laut, udang, kepiting dan mutiara masih sangat besar
peluangnya untuk ditingkatkan. Aneka biota laut ini disamping untuk konsumsi,
juga mempunyai potensi sebagai bahan baku industri terutama industri farmasi.
Penelitian dalam bidang ini perlu dipacu agar biologi sumber daya laut yang ada
dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan Masyarakat propinsi Sumatera Barat.
Apalagi luas perairan laut Sumatera Barat mencapai 186.500 km2 dengan panjang
garis pantai lebih kurang 2.420,385 km.
Riau
Potensi Sumber Daya Alam di
Indonesia beragam di setiap provinsinya, Provinsi Riau yang merupakan salah
satu dari 34 provinsi di Indonesia memiliki ragam sumber daya alam tersendiri,
berikut penjelasannya. C. Perikanan Secara umum, kondisi perikanan dan kelautan
Provinsi Riau dalam tiga tahun terakhir cukup fluktuatif. Hal ini dapat dilihat
dari meningkatnya hasil produksi industri pengolahan perikanan darat seperti
karamba, kolam dan perikanan umum. Akan tetapi terjadi penurunan yang cukup
signifikan pada produksi ikan tambak hingga 311,2 ton. D. Perkebunan Salah satu
potensi unggulan daerah adalah sektor perkebunan yang meliputi kelapa sawit
dengan produksi sebanyak 7.586.089 ton, kelapa sebesar 404.108 ton dan karet
sebesar 305.728 ton. E. Pertanian Potensi pertanian di Provinsi Riau pada tahun
2014 cukup membaik dibandingkan pada tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari
produksi pertanian utama yaitu padi, jagung dan kedelai. Meskipun produksi padi
cendrung menurun dari 434.144 ton pada tahun lalu menjadi 385.475 ton pada
tahun 2014. Akan tetapi produksi jagung dan kedelai cendrung meningkat
masing-masing hingga 28.619 ton dan 2.334 ton diikuti oleh produksi kacang
hijau dan ubi kayu.
Kepulauan
Riau
Kepulauan Riau
memiliki berbagai macam daya alam meliputi: bidang pertanian, perikanan,
perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan lain-lain. Pemerintah Kepulauan Riau
terus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan
masyarakat. Peranan sektor pertanian merupakan sektor kontribusi 5,32% terhadap
PDRB 2005, Sektor tersebut belum berkembang maksimal karena luas lahan lebih
kecil dibandingkan luas perairan. Di luar itu, tanah merah di kepulauan ini pun
hanya bisa ditanamin jenis tanaman tertentu yang memerlukan penelitian dan
pengembangan khusus untuk meningkatkan produksinya.
Jambi
Kelapa sawit
merupakan produk unggulan dari provinsi Jambi, perkebunan kelapa sawit
merupakan areal perkebunan kedua terluas setelah perkebunan karet di provinsi
Jambi dengan luas lahan 574,514 ha, namun merupakan penghasil produksi
pertanian terbesar, yaitu 1.297.620 ton.
Selain
menghasilkan CPO, pabrik kelapa sawit juga menghasilkan produk ikutan yang
hingga saat ini masih merupakan limbah pabrik. Produk tersebut adalah liquid
(cairan sis CPO) dan tandan kosong. Khusus untuk liquid sudah dapat
dimanfaatkan, namun masih sangat dimungkinkan untuk pengembangan investasi
industri olahan turunan CPO seperti : minyak goring, margarine, kosmetik, sabun
dll.
Sumatera
Selatan
Potensi besar yang ada di Sumatera
Selatan dalam hal sumber daya energi seperti minyak bumi, gas bumi, batubara
dan panas bumi tersebar luas dan melimpah adalah modal dasar dalam mewujudkan
terbentuknya Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional khususnya melalui
Pembangunan Ketenagalistrikan dan penyediaan energi bahan bbakar dan industri.
Pembangunan sumber daya energi
khususnya energi listrik melalui Pembangunan Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan
Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang dengan bahan bakar batubara akan
menjawab kelangkaan listrik di Pulau Jawa dan Sumatera.
Bangka
belitung
Bukan hanya
pertambangan saja yang bisa eksploitasi di sana, tetapi juga sektor pertanian
dan perikanan, hanya saja sektor pertanian belum maksimal, terlihat dari
perbandingan besarnya luas lahan dan lahan yang telah digunakan untuk
pertanian. Dari seluruh luas lahan yang ada, baru 25% yang digunakan untuk
usaha pertanian.
Provinsi ini memiliki lahan sawah beririgasi teknis seluas 2.743 ha, sementara sawah yang teririgasi non teknis seluas 3.844 ha. Sawah-sawah inilah yang pada tahun 2006 menghasilkan 16.507 ton padi. Terdiri atas 9.073 ton padi sawah dan 7.434 ton padi ladang. Dibandingkan dua tahun terakhir, produktifitas padi yang dicapai menurun. Pada 2004, produksi padi mencapai 18.764 ton sementara pada2005 mencapai 19.027 ton. Di tahun 2005 ini pula berhasil dipanen 26.184 ton palawija, 4.968 hortikultura, dan 1.389 sayur-mayur
Provinsi ini memiliki lahan sawah beririgasi teknis seluas 2.743 ha, sementara sawah yang teririgasi non teknis seluas 3.844 ha. Sawah-sawah inilah yang pada tahun 2006 menghasilkan 16.507 ton padi. Terdiri atas 9.073 ton padi sawah dan 7.434 ton padi ladang. Dibandingkan dua tahun terakhir, produktifitas padi yang dicapai menurun. Pada 2004, produksi padi mencapai 18.764 ton sementara pada2005 mencapai 19.027 ton. Di tahun 2005 ini pula berhasil dipanen 26.184 ton palawija, 4.968 hortikultura, dan 1.389 sayur-mayur
Lampung
Dengan luas ±
3.528.835 ha, Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat
beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan.
Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha, sawah,
irigasi setengah teknis 24.164 ha, dan lahan sawah irigasi non teknis
seluas 244.008 ha. Total saluran irigasi mencapai 371.417 km.
Post a Comment for "Provinsi-provinsi yang ada di pulau sumatra"