Karya Tulis Ilmiah BAHAYA PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA
BAHAYA PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA
(Karya Tulis Ilmiah)
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XI Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. Remaja pada masa peralihan tersebut kemungkinan besar dapat mengalami masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat kepribadian yang kurang baik maka akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada dimasyarakat.
Pada umumnya remaja sering kali mencoba hal-hal yang baru, salah satu usaha remaja untuk melakukan kemauannya tersebut dengan mencoba berbagai peran, mencoba hal-hal yang baru. Sedangkan di dalamnya hal-hal yang baru tidak jarang berbenturan dengan norma dan etika yang berlaku di lingkungan masyarakat. Dewasa ini, dalam dunia pendidikan di Indonesia memiliki catatan buruk mengenai moral pelajar. Hal tersebut disebabkan terlalu jauhnya kebebasan siswa dalam bergaul. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, maraknya konten-konten pornografi pada sosial media, website yang menyediakan konten dan video pornografi, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan smartphone yang berbasis internet, dantanyangan-tayangan televisi yang mengandung pornografi atau film layar lebar yang juga berunsur pornografi. Dan didukung modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa adanya penyeleksian yang ketat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pergaulan Remaja Masa Kini?
2. Akibat yang timbul dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
3. Jalan keluar atau usaha yang dapat dilakukan untuk Menghindari Dampak Negatif dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
1.3 Tujuan Penelitian
Bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulannya yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Dan supaya remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan
sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan
usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan,
definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang
berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN
(Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah
10 sampai 21 tahun.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama,
karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan
perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta
keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat
mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa,
baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air,
ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop dari
pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi?
ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang
pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil,
sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang
produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan bangsa
ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang
dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang
kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri.
Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari
beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas
dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini
mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah.
Ini sangat mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia krisis moral
yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
2.2 Ciri-ciri Fisik
dan Psikologis
Bila
merujuk pada psikologi perkembangan akan kita temukan pembagian tahap
perkembangan psikologis kita menjadi tiga tahap: sembilan tahun pertama,
sembilan tahun kedua dan sembilan tahun ketiga. Sembilan tahun pertama dalam
kehidupan kita dapat disebut sebagai masa kanak-kanak. Pada masa ini kita
hamper sepenuhnya bergantung pada perhatian dan bimbingan orang lain, utamanya
orangtua kita. Dari persoalan mandi, makan, apa yg kita pakai, pilihan sekolah,
dan teman hamper semuanya di pengaruhi oleh keputusan dan kebijakan orangtua
kita. Masa kanak-kanak ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik yg
sangat cepat: mulai dari belajar telungkup, merangkak, berjalan, berbicara, dan
berpikir. Usia remaja berada pada perkembangan psikologis kedua dan sembilan
tahun kedua setelah kita melewati masa kanak-kanak. Pada masa ini kita mulai
diajari tantang kemandirian dan bagaimana membuat keputusan untuk diri kita
sendiri. Selain itu, karakteristik umum dari pertumbuhan dan perkembangan fisik
kita pada periode usia ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertumbuhan tinggi badan dan berat badan pada umumnya lambat
dan mantap; pertumbuhan yang sangat cepat pada masa kanak-kanak telah selesai
dan perubahan-perubahan menginjak usia remaja mulai tampak. Pada usia ini kita
cenderung mengalami perubahan hormonal,berupa perubahan suara, mulai tumbuhnya
bulu-bulu di bagian tubuh tertentu, dan penonjolan-penonjolan pada bagian tubuh
tertentu bagi perempuan.
Pada tingkat usia ini system peredarn darah, pencernaan dan
pernapasan sudah berfungsi secara lengkap meskipun pertumbuhan masih terus
berlanjut. Parui-paru kita sudah hampir berkembang secara lengkap dan tingkat
respirasi orang dewasa.
Tekanan darah meningkat menjadi sedikit lebih rendah dari
pada tekanan orang dewasa. Otak dan urat syaraf tulang belakang ( spinal cord )
menjadi orang dewasa pada usia 10 tahun, tetapi perkembangan sel-sel yg
berkaitan dengan perkembangan mental belum sempurna dan terus berlanjut selama
beberapa tahun kemudian. Pada usia 10 thun, mata kita telah mencapai ukuran
dewasa dan fungsinya sudah berkembang secara maksimal.
Masa remaja adalah saat ketika kita tidak lagi menjadi
kanak-kanak, tetapi belum memasuki usia dewasa
Meskipun begitu, ada juga di antara kita, remaja, yg kekanak-kanakan
atau remaja yg sudah mampu berpikir layaknya orang dewasa.
Masa remaja juga
biasanya dikaitkan dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah “puber”
kependekan dari “pubertas”, berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti
kelaki-lakian dan menunjukan kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat
kelaki-lakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Istilah “puber” sendiri
berasal dari akar kata ”pubes”, yg berarti rambut-rambut kemaluan, yg
menandakan kematangan fisik. Dengan demikian, masa pubertas meliputi masa
peralihan dari masa anak sampai tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur
12 tahun sampai 15 tahun. Pada masa ini terutama terlihat perubahan-perubahan
jasmaniah berkaitan dengan proses kematangn jenis kelamin.
2.3 Akibat Yang Ditimbulkan
Ada beberapa sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya
"wabah mengerikan" ini, di antaranya adalah:
1. Pengaruh
Negatif Media Massa.
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah
dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan
gambar-gambar seronok dan adegen seks serta
kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah
lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara
dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa
meningkatkan nafsu seks.
Informasi tentang
seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin
mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2. Lemahnya
Keimanan.
Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks
bebas, tahu akan beban dosa yang mereka
terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan
nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.
3. Tidak adanya
pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.
4. Lemahnya
pengawasan orang tua.
5. Salah dalam
memilih teman
6. Seks bebas
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat
ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
7. Menjadikan wajah
pelakunya muram dan gelap.
8. Membuat hati
menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
9. Menjadikan
pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah
merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
10. Akan menghilangkan
kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama
manusia.
11. Tuhan akan
mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan
tidak terjaga.
12. Pelaku seks bebas
akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.
13. Zina mengeluarkan
bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya.
2.4 Jalan Keluar
- Mengurangi
menonton televisi
- Banyak
beraktifitas positif
- Menanamkan
keimanan yang kokoh
- Sosialisasi
bahaya pergaulan bebas
- Menegakkan
aturan hukum
BAB III
METODOLOGI
3.1 Sumber Data
Dalam penulisan karya ilmiah ini, digunakan metode penulisan
dengan cara peninjauan diberbagai sumber contohnya di blog-blog yang ada di
Internet. Semakin banyak bacaan semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
sebagai isi karya ilmiah.
3.2 Cara Memperoleh Data
Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber dan
mempelajari analisis deduktif dari problem yang tertera (analisis berfikir
secara kronoligis)
3.3 Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam catatan khusus selanjutnya
dianalisis, proses analisis dilakukan secara cermat dan dideskripsikan dengan
lengkap sehingga menghasilkan analisis yang representative (mewakili persoalan
yang ada).
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Pergaulan Remaja Masa Kini
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama,
karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan
perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta
keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat
mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa,
baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air,
ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop dari
pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi?
ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang
pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil,
sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang
produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan bangsa
ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang
dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang
kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri.
Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari
beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba dan adanya seks bebas
dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini
mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah. Ini sangat
mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan
remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
4.2 Akibat Yang Ditimbulkan
Ada beberapa sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya
"wabah mengerikan" ini, di antaranya adalah:
1. Pengaruh
Negatif Media Massa.
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah
dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan
gambar-gambar seronok dan adegen seks
serta kehidupan yang
glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini
diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus
batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal
yang bisa meningkatkan nafsu seks. Informasi tentang seks yang salah turut
memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya
terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2. Lemahnya
Keimanan.
Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks
bebas, tahu akan beban dosa yang mereka
terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan
nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.
3. Tidak adanya
pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.
4. Lemahnya
pengawasan orang tua.
5. Salah dalam
memilih teman
6. Seks bebas
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat
ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
7. Menjadikan wajah
pelakunya muram dan gelap.
8. Membuat hati
menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
9. Menjadikan
pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah
merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
10. Akan
menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan
maupun sesama manusia.
11. Tuhan akan
mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan
tidak terjaga.
12. Pelaku seks bebas
akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.
13. Zina mengeluarkan
bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya.
4.3 Jalan Keluar
- Mengurangi
menonton televisi
- Banyak
beraktifitas positif
- Menanamkan
keimanan yang kokoh
- Sosialisasi
bahaya pergaulan bebas
- Menegakkan
aturan hukum
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kita kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian
remaja di negeri ini.
Oleh karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan
seperti pengajian remaja, karang taruna, dan kegiatan lainnya.
5.2 Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus
mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.
Post a Comment for "Karya Tulis Ilmiah BAHAYA PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA"