Contoh Makalah Kritik sastra
Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya
ini sering menceritakan sebuah kisah, dalam sudut pandang orang ketiga
maupun orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai
perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.
3) Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.
Contoh buku kritik sastrayang sejenis antara lain:
Berikut ini adalah Contoh Makalah Kritik sastra
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra.Kritik sastra mencakup penilaian guna memberi keputusan bermutu tidaknya
suatu karya sastra. Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra. Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan
mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang
terkait. Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya dinilai Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran,
paham-paham, filsafat, pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra. Sebuah kritik
sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung
maupun tidak langsung dalam penilaiannya.
Kegiatan kritik sastra pertama kali di dunia dilakukan dua orang Yunani,
yaitu Xenophanes dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophanes dan Heraclitus mengecam keras seorang
pujangga besar bernama Homerus yang sering bercerita tentang hal-hal yang tidak senonoh tentang dewa-dewi. Hal inilah
yang mengawali pemikiran Plato tentang
"pertentangan purba antara puisi dan filsafat.
Pada tahun 405 SM Aristophanes secara lebih tebuka mengkritik Euripides yang begitu menjunjung nilai seni tanpa
memperhatikan nilai sosial.Aristoteles kemudian menulis buku mengenai kritik sastra yang mulai menemukan bentuk
yang berjudul Poetica. Pada masa ini Plato memunculkan tiga poin penting mengenai baiknya suatu
karya sastra : memberikan ajaran moral yang lebih
tinggi; memberikan kenikmatan; dan memberikan ketepatan dalam bentuk pengungkapannya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
BagaimanaJeniskritiksastramenurutpelaksanaanya ?
2. Bagaimana jeniskritiksastramenurutbentuk?
3. Bagaimanajenis kritiksastramenurutpendekatanya ?
1.3. TUJUAN
1. Kitadapat mengetahuikritiksastraberdasarkanpelaksanaanya
2.
Kitadapatilmubarutentangjeniskritiksastraberdasarkanbentuknya.
3.
Kitadapatmengetahuikritiksastraberdasarkanpendekatannya.
4.
Menambahwawasandanpengetahuan, memenuhitugasdaridosen
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
2.1 Jenis Kritik Sastra menurut Pelaksanaannya
Menurut PELAKSANAANNYA, terdapat
3 jenis kritik sastra, yaitu kritik judisial (judicial criticism), kritik
impresionistik (impresionistic criticism), dan kritik induktif (inductive
criticism).
1) menurut Abrams, Kritik
Judisial adalah kritik sastra yang berupaya menganalisis dan menerangkan
efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik, serta
gayanya; dan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan individual kritikus atas
dasar yg umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan.
2) Kritik Impresionistik adalah
kritik sastra yang berupaya mendeskripsikan dengan kata-kata sifat yang terasa
dalam berdasarkan kesan-kesan/tanggapan-tanggapan (impresi) kritikus yg
ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra. Pelaksanaan Kritik model ini
biasanya kritikus melakukan kritik praktis. Contoh paling konkrit adalah kritik
sastra yang sering dilakukan HB Jassin.
3) Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.
Kritikus pada paham ini meneliti
karya sastra seperti ahli ilmu alam meneliti gejala alam secara objektif tanpa
menggunakan standar yang berasal dari luar dirinya.
Contoh kritik model ini di
Indonesia adalah kritik sastra aliran Rawamangun (akademisi UI).
2.2 Jenis Kritik
Sastra Menurut Bentuknya
Menurut bentuknya, terdapat
dua bentuk kritik sastra, yaitu theoritical criticism (kritik
teoretis) dan applied criticism ( kritik terapan )
1. Kritik teoretis adalah sebuah
bentuk dari kritik sastra yang berupaya mengaplikasikan kriteria-kriteria
tertentu untuk memberi penilaian karya sastra beserta pengarangnya.
Kritik teoretis berusaha menerapkan prinsip-prinsip umum, menetapkan suatu
perangkat istilah yang saling terkait, perbedaan-perbedaan, kategori-kategori
untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra. terdapat
Beberapa buku yang membahas tentang kritik sastra jenis ini antara lain:
o
Beberapa
Gagasan Dalam Bidang Kritik Sastra Indonesia Modern karya Rahmad Djoko
Pradopo
o
Kritik Sastra
Sebuah Pengantar, Andre
Hardjana
2) Kritik terapan berupaya
menerapkan teori sastra berdasarkan keperluannya. Kritik ini berupaya agar
prinsip dan kriteria yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik karya
sastra yang bersangkutan.
Contoh buku kritik sastrayang sejenis antara lain:
·
Kesusasteraan
Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei karya HB Jassin.
·
Buku
dan Penulis karya R. Sutia S.
2.3 Jenis Kritik
Sastra Menurut Pendekatannya
Menurut (Abrams;1981),Berdasarkan pendekatannya terhadap
karya kritik sastra,dapat pula di golongkan ke dalam empat jenis.
Yaitu:
1.
kritik mimetik (mimetic criticism),yaitu kritik bertolak pada pandangan bahwa
karya satra merupakan suatu tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan
manusia. Kritik sastra mimetic lebih cenderung untuk mengukur kemampuan suatu
karya sastra menangkap gambaran kehidupan yang di jadikan sebagai objek.
Pendekatan
mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dunia kehidupan
nyata sebagaimana dikemukakan pertama kali oleh filsuf Plato dan Aristoteles.
Plato berpendapat bahwa seni hanyalah tiruan alam yang nilainya jauh
dibawah realitas sosial dan ide,
sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa tiruan itu justru membedakannya dari
segala sesuatu yang nyata dan umum karena seni merupakan aktivitas manusia.
Pandangan itu telah berkembang jauh sehingga muncullah sosiologi sastra yang
memandang karya sastra sebagai dokumen sosial atau gambaran kehidupan
masyarakat. Atau psikologi sastra yang memandang karya sastra sebagai dokumen
dunia batin masyarakat sebagaimana terwujud dalam dunia batin pengarang dan
tokoh-tokoh ciptaannya. Menurut pandangan tersebut, karya sastra merupakan
bentuk persepsi pengarang terhadap realitas kehidupan sosial suatu zaman
sehingga pemahaman sastra berarati pengkajian hubungan antara karya sastra
dengan dunia ideologis yang berkembang di masyarakat dan zamannya.
2.
Kritik pragmatik (pragmatic criticism), yaitu suatu kritik yang disusun
berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra itu disusun untuk mencapai
efek-efek tertentu kepada pembacanya,seperti efek
kesenangan,estetika,pendidikan,dan sebagai nya. Kritik ini cenderung untuk
member penilaia terhadp suatu karya berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam
mencapai tujuan tersebut.
Pendekatan
pragmatik memandang makna karya sastra ditentukan oleh publik pembaca selaku
penyambut karya sastra. Dengan demikian, karya sastra dipandang sebagai karya
seni yang berhasil atau unggul apabila bermanfaat bagi masyarakat atau
publiknya, seperti menyenangkan, mengibur atau mendidik. Pendekatan itu
dikembangkan dari fungsi sastra sebagaimana dirumuskan filsuf Horace, yaitu
“menyenangkan dan berguna” (dulce et
utile).
3.
Kritik ekspresif, yaitu kritik sastra yang menekankan telaahan kepada kebolehan
pengarang dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud satra.
Contohnya seperti puisi,
Kritik ini
cenderung untuk menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan
pencurahan,kesejatian, atau visi penyair.
Pendekatan
ekspresif memandang karya sastra sebagai pernyataan dunia batin pengarang.
Dengan demikian, apabila segala gagasan, cita rasa, emosi ,ide,angan-angan
merupakan “dunia dalam” pengarang, maka karya sastra merupakan “dunia luar” yang
bersesuaian dengan dunia dalam itu. Dengan pendekatan tersebut,penilaian sastra
tertuju pada emosi atau kejiwaan pengarang sehingga karya sastra merupakan
sarana atau alat untuk memahami keadaan
jiwa pengarang. Pendekatan ini menonojol pada abad ke-19 atau pada zaman
Romantik di Eropa.
4.
Kritik objektif, yaitu suatu kritik sastra yang meggunakan pendekatan bahwa
suatu karya sastra adalah karya yang mandiri.
Jadi tidak
perlu di lihat dari segi pengarang pembacanya,atau dunia sekitarnya.tapi harus
di lihat sebagai objek yang berdiri sendiri,yang memiliki dunia sendiri.
Oleh sebab itu
kritik yang di lakukan atas suatu karya sastra merupakan suatu kajian
instrinsik semata.
Pendektan
objektif memandang karya sastra sebagai
dunia otonom yang dapat dilepaskan dari dunia pengarang dan latar belakang
sosial budaya zamannya sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan
strukturnya sendiri. Dengan kata lain karya sastra dipahami berdasarkan segi
intrinsiknya.
BAB III
SIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Kritik sastra adalah upaya memberi nilai kepada suatu
karya sastra yang mempentingkan alasan – alasanya. Kritik sastra penting untuk membangun teori dan
sejarah sastra.Teori sastra sangat penting,
karenateori dibangun berdasarkan hasil kerja kritik sastra.Kritik sastra
ada untuk membangun dan mengembangkan sejarahsastra ,karena karya sastra yang
di catat didalam sejarah dinilai bermutu.
Kritik sastra memiliki berbagai macam
jenis berdasarkan pelaksanaan ,bentuk , dan pendekatan.Berdasarkan
pelaksanaan jenis kritik sastra dibagi antara lain Yudisial , Improsionistik ,
dan induktif. Berdasarkan bentuknya yaitu teori dan terapan. Berdasarkan
pendekatan yaitu kritik mimetic , pragmatic , ekspresif dan objektif.
3.2 SARAN
Makalah
yang kami buat tentunya masih banyak sekali kekurangan ,harapan kami pembaca
dapat memberikan masukan agar Makalah ini menjadi sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Raminah
Baribin. 1989. kritik dan penilaian sastra. IKIP : SEMARANG
Suyanto dan
Asep Jihad. 2014. Cara cepat belajar menulis karya ilmiah : MULTI PRESINDO
Atar Semi.
1989. Kritik sastra. BANDUNG : ANGKASA
http://sastra-khaliq.blogspot.co.id/2011/05/kritik-sastra.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kritik_sastra
http://fadilabahasaindonesia.blogspot.com/2016/06/makalah-kritik-sastra.html
Post a Comment for "Contoh Makalah Kritik sastra"